Manusia
adalah mahkluk sosial yang mengalami dan dihadapkan pada dua percobaan
yaitu menggembirakan dan menyakitkan. Cobaan ini adalah suatu rintangan atau
tahapan menguji manusia di dalam kedidupan, apabila mampu menyelesaikan atau
melewatinya dengan baik akan mendapatkan pahala dan bila mengingkarinya
ketentua yang ada akan tenggelam dalam penderderitaan. Terkadang seseorang
menjalani kehidupan inisering kali tergelincir akibat keterlenaan akan
kegembiraannya, padahal kegembiraan ini juga termasuk cobaan. Ada juga yang
menjalani cobaan yang menyakitkan dan menyusahkan sehingga tidak dapat
menjalaninya, maka orang tersebut akan frustasi dan meluapkan emosinya tanpa
control. Sikap ini malah akan menjadi penderitaan bagi orang tersebut. Manusia
di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah baik menyusahkan
ataupun menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan. Proses ini sering sekali dihadapkan pada liku-liku kehidupan
sehingga sering dianggap sebagai penderitaan.
Penderitaan
dan kebahagian datang tak dapat kita duga, sehingga manusia dituntun untuk
selalu siap dan siaga untuk menghadapi ini dengan rasa suka dan duka.kita perlu
belajar dari pengalaman dan segera cepatlahbangkit dari kegelinciran itu. Dan
terkadang hal penunjang terabaikan sehingga menambah masalah baru. Kita juga
bukan hanya menunggu tetapi kita perlu mencari solusinya.
Manusia
pada hakekatnya merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup individualis atau
hidup sendiri-sendiri ,sebagai mahluk sosial yang berkumpul dan menetap
tentunya manusia akan saling berinteraksi terhadap sesamanya. Dan selain saling
berinteraksi dengan sesamanya tentunya manusia juga akan berinteraksi dengan
lingkungan alam dimana dia tinggal, Manusia mendiami wilayah yang berbeda,dan
berada dilingkungan yang berbeda juga, dalam berinteraksi yang dilakukan terus
menerus dapat menimbulkan kebiasaan dalam lingkungan masyarakat. Manusia adalah
mahkluk social yang mengalami bermacam-macam liku-liku kehidupan. Dimana di
dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya akan selalu tergantung dengan manusia
lainya.
Dalam
usaha hidup manusia sering mengalami kegagalan. Entah kegagalan dalam belajar,
berkarya, bergaul, ataupun kegagalan dalam bercinta. Dalam menghadapi kegagalan
tersebut, tergantung dari manusianya sendiri. Ia menganggap kegagalan adalah
hal yang wajar dan itu di anggap sebagai suatu pengalaman, dan mungkin ia
percaya bahwa pengalam adalah pelajaran yang paling baik di dalam kehidupan
ini.
B teori yang
mengemukakan bahwa manusia terdiri dari beberapa aliran sifat/kebiasaan
diantaranya:
1.
Aliran materialisme : aliran ini mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat
merupakan satu
satunya
kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses material ini, sementara
manusia juga dianggap juga ditentukan oleh proses-proses material ini dan
menganggap bahwa materi itu primer.
2.
Aliran idealisme : menurut paham idealisme bahwa yang sesungguhnya nyata adalah
ruh, mental
atau
jiwa. Alam semesta ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada manusia yang
punya kecerdasan dan kesadaran atas keberadaanya materi apapun ada karena
diindra dan dipersepsikan oleh otak manusia Waktu dan sejarah baru ada karena
adanya gambaran mental hasil pemikiran manusia.
3.
Aliran realisme klasik adalah aliran yang memandang realitas adalah sebagai
dualitas. Aliran
realisme
memandang dunia ini mempunyai hakikat realitas yang terdiri dari dunia fisik
dan dunia rohani.
4.
Aliran teologis membedakan manusia dari makhluk lain karena hubungannya dengan
tuhan.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia.
Hubungan
Manusia dengan Penderitaan
Allah
adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha
kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang
bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan
penderitaan. Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan
keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam
diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air
dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak
terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi
manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk
selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan
kekal di akhirat.
Manusia
sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun
juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani. Manusia
diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri
sendiri secara mutlah. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam
penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi
penghidupanya. Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari
penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami
rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya
memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun
sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan
membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Bentuk
– Bentuk Penderitaan
Kekalutan Mental
Menurut
Ridwan Efendy (2007) Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental
adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang
wajar.
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
Gangguan
kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun
rokhani
Usaha
mempertahankan diri dengan cara negative
Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam
gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Terjadinya
konflik sosial budaya
Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial
Proses
kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan
negative. Posotif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha
agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun
melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif;
trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami
fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk fustasi antara lain :
-
Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap
akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi
hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
-
Regresi adalah kembali pada pola
perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
-
Fiksasi; adalah peletakan pembatasan
pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
-
Proyeksi; merupakan usaha melemparkan
atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada
orang lain
-
Identifikasi; adalah menyamakan diri
dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
-
Narsisme; adalah self love yang
berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa
orang lain
-
Autisme; ialah menutup diri secara total
dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan
fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
-
Frustasi
Istilah
frustasi bagi kita dewasa ini bukanlah lagi merupakan suatau istilah baru yang
masih asing. Namun sudah terasa sangat populer dalam kehidupan kita. Oleh
karena itu, kadang-kadang diantara kita baik secara sengaja maupun tida,
terjadi salah pemakaian istilah pada porsi sebenarnya.
Penyebab
frustasi
Seandainya
suatu peristiwa kegagalan terjadi pada diri anda , kemudian dalam diri anada
itegrasi pribadi yang baik, kemungkinan anda akan mengalami suatu tekanan dan
gangguan emosional yang dapat menyebabkan frustasi.
Beberapa
contoh-contoh penyebab frustasi :
-
Gegagalan dalam bercinta
-
Kegagalan dalam membangun rumah tangga
-
Juga ada frustasi yang disebabkan dari
luar yaitu keadaan lingkungan dari anak tersebut,. Misalnya hinaan, cemoohan,
dan lain sebagainya.
Gejala
Frustasi diantaranya :
Perasaan
lesu (loss of Energy)
Cemas
(Anxiety)
Perasaan
hati tidak menentu (Swing of Affect)
Perubahan
ritme tidur (Change in Sleep Rytm)
Perubahan
kebiasaan / cara hidup ( Change of Habit )
Cara
Menghadapi suatu Penderitan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif
ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak
punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan
mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar