Minggu, 27 Januari 2013

MANUSIA DAN PENDERITAAN


Manusia adalah mahkluk sosial yang mengalami dan  dihadapkan pada dua percobaan yaitu menggembirakan dan menyakitkan. Cobaan ini adalah suatu rintangan atau tahapan menguji manusia di dalam kedidupan, apabila mampu menyelesaikan atau melewatinya dengan baik akan mendapatkan pahala dan bila mengingkarinya ketentua yang ada akan tenggelam dalam penderderitaan. Terkadang seseorang menjalani kehidupan inisering kali tergelincir akibat keterlenaan akan kegembiraannya, padahal kegembiraan ini juga termasuk cobaan. Ada juga yang menjalani cobaan yang menyakitkan dan menyusahkan sehingga tidak dapat menjalaninya, maka orang tersebut akan frustasi dan meluapkan emosinya tanpa control. Sikap ini malah akan menjadi penderitaan bagi orang tersebut. Manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah baik menyusahkan ataupun menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses ini sering sekali dihadapkan pada liku-liku kehidupan sehingga sering dianggap sebagai penderitaan.
Penderitaan dan kebahagian datang tak dapat kita duga, sehingga manusia dituntun untuk selalu siap dan siaga untuk menghadapi ini dengan rasa suka dan duka.kita perlu belajar dari pengalaman dan segera cepatlahbangkit dari kegelinciran itu. Dan terkadang hal penunjang terabaikan sehingga menambah masalah baru. Kita juga bukan hanya menunggu  tetapi kita perlu mencari solusinya.
Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup individualis atau hidup  sendiri-sendiri ,sebagai mahluk sosial yang berkumpul dan menetap tentunya manusia akan saling berinteraksi terhadap sesamanya. Dan selain saling berinteraksi dengan sesamanya tentunya manusia juga akan berinteraksi dengan lingkungan alam dimana dia tinggal, Manusia mendiami wilayah yang berbeda,dan berada dilingkungan yang berbeda juga, dalam berinteraksi yang dilakukan terus menerus dapat menimbulkan kebiasaan dalam lingkungan masyarakat. Manusia adalah mahkluk social yang mengalami bermacam-macam liku-liku kehidupan. Dimana di dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya akan selalu tergantung dengan manusia lainya.
Dalam usaha hidup manusia sering mengalami kegagalan. Entah kegagalan dalam belajar, berkarya, bergaul, ataupun kegagalan dalam bercinta. Dalam menghadapi kegagalan tersebut, tergantung dari manusianya sendiri. Ia menganggap kegagalan adalah hal yang wajar dan itu di anggap sebagai suatu pengalaman, dan mungkin ia percaya bahwa pengalam adalah pelajaran yang paling baik di dalam kehidupan ini.
B teori yang mengemukakan  bahwa manusia terdiri dari beberapa aliran sifat/kebiasaan diantaranya:
1.   Aliran materialisme : aliran ini mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat merupakan satu
satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses material ini, sementara manusia juga dianggap juga ditentukan oleh proses-proses material ini dan menganggap bahwa materi itu primer.
2.   Aliran idealisme : menurut paham idealisme bahwa yang sesungguhnya nyata adalah ruh, mental
atau jiwa. Alam semesta ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada manusia yang punya kecerdasan dan kesadaran atas keberadaanya materi apapun ada karena diindra dan dipersepsikan oleh otak manusia Waktu dan sejarah baru ada karena adanya gambaran mental hasil pemikiran manusia.
3.   Aliran realisme klasik adalah aliran yang memandang realitas adalah sebagai dualitas. Aliran
realisme memandang dunia ini mempunyai hakikat realitas yang terdiri dari dunia fisik dan dunia rohani.
4.   Aliran teologis membedakan manusia dari makhluk lain karena hubungannya dengan tuhan.  
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.

Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan. Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya. Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka. 
Bentuk – Bentuk Penderitaan
Kekalutan Mental
Menurut Ridwan Efendy (2007) Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Terjadinya konflik sosial budaya
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
-          Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
-          Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
-          Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
-          Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
-          Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
-          Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
-          Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
-          Frustasi
Istilah frustasi bagi kita dewasa ini bukanlah lagi merupakan suatau istilah baru yang masih asing. Namun sudah terasa sangat populer  dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, kadang-kadang diantara kita baik secara sengaja maupun tida, terjadi salah pemakaian istilah pada porsi sebenarnya.

Penyebab frustasi
Seandainya suatu peristiwa kegagalan terjadi pada diri anda , kemudian dalam diri anada itegrasi pribadi yang baik, kemungkinan anda akan mengalami suatu tekanan dan gangguan emosional yang dapat menyebabkan frustasi.
Beberapa contoh-contoh penyebab frustasi :
-          Gegagalan dalam bercinta
-          Kegagalan dalam membangun rumah tangga
-          Juga ada frustasi yang disebabkan dari luar yaitu keadaan lingkungan dari anak tersebut,. Misalnya hinaan, cemoohan, dan lain sebagainya.



Gejala Frustasi diantaranya     :
Perasaan lesu (loss of Energy)
Cemas (Anxiety)
Perasaan hati tidak menentu (Swing of Affect)
Perubahan ritme tidur (Change in Sleep Rytm)
Perubahan kebiasaan / cara hidup ( Change of Habit )

Cara Menghadapi suatu Penderitan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  timbul sikap keras atau sikap anti.